Mari Bicara tentang Kesehatan Mental (Bagian 1)
Di masa modern seperti sekarang ini, banyak sekali tuntutan yang dirasakan oleh kita sebagai manusia. Tuntutan-tuntutan tersebut terkadang membuat manusia lebih mudah stress dan mengalami tekanan. Secara mental pun kita jadi lebih mudah terganggu, padahal untuk menjalankan aktivitas dengan baik kita membutuhkan mental yang sehat. Lalu apa yang harus dilakukan?
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita cari tahu dulu, apa sih yang dimaksud dengan kesehatan mental?
Menurut Yusuf LN (2018) Kesehatan mental terkait pada tiga hal :
1. Bagaimana kita memikirkan, merasakan dan melakukan berbagai situasi kehidupan yang kita hadapi sehari-hari.
2. Bagaimana kita memandang diri sendiri, kehidupan sendiri dan orang lain.
3. Bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan.
Lalu, apa saja karakteristik orang-orang yang mentalnya sehat? Dalam bukunya disampaikan ada dua hal yang menjadi karakter orang-orang yang bermental sehat yaitu :
1. Terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
2. Dapat menyesuaikan Diri : seseorang dapat dikatakan menyesuaikan diri manakala dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya serta sesuai dengan norma agama.
Terkait penyesuaian diri, ini juga berhubungan dengan respon kita terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Misalnya, seseorang yang merespon hal-hal disekitarnya dengan sikap persahabatan, toleransi dan memberikan pertolongan itu disebut dengan respon yang sehat. Namun, jika kita merespon sesuatu dengan sikap iri hati, hasad, cemburu atau permusuhan, maka itu disebut respon yang tidak sehat. Hmm.. Kira-kira kita selama ini sering merespon sesuatu dengan sikap yang bagaimana ya?
Selain respon yang tidak sehat, mental yang tak sehat juga berkaitan dengan penyesuaian yang menyimpang. Apa yang dimaksud penyesuaian diri menyimpang? Mari kita baca lebih lanjut.
Penyesuaian Diri Menyimpang
Yaitu proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara-cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Salah satu respon dari penyesuaian diri menyimpang adalah adanya reaksi bertahan (defense reaction/ flight from self).
Jadi, ketika seorang individu dikepung oleh berbagai tuntutan-tuntutan, entah itu dari dalam dirinya sendiri (needs) dan dari luar (pressure dari lingkungan), terkadang tuntutan-tuntutan itu jadi mengancam rasa egonya. Akibatnya apa? Akibatnya individu tersebut mereaksi tuntutan yang mengancam tersebut dengan melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism).
Nah, ini menarik sih menurutku karena terkadang banyak diantara kita tanpa disadari melakukan defense mechanism. Coba deh diingat-ingat. Tapi sebelum kita introspeksi, kita harus pahami dulu dengan apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan defense mechanism?
Apa sih latar belakang yang menyebabkan seseorang melakukan pertahanan diri? Karena ternyata ada banyak faktor yang menyebabkan respon tersebut akhirnya bisa muncul. Dan mungkin kita akan relate dengan hal tersebut.
Nah, terkait pembahasan ini, untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan di tulisan selanjutnyaa ya karena cukup panjang jika disatukan dalam 1 artikel. Insya Allah akan disambung lagi di bagian 2. Ditunggu..
Sumber :
Yusuf LN, Syamsu. (2018). Kesehatan Mental, Perspektif Psikologi dan Agama. PT. Remaja Rosdakarya.
16 komentar untuk "Mari Bicara tentang Kesehatan Mental (Bagian 1)"
Mau baca tentang defense mechanism nya ah...
Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)