Dee Lestari : Dari Vokalis Menjadi Penulis
Dewi Lestari, itulah nama yang dulu mungkin lebih dikenal masyarakat Indonesia. Ia sempat tergabung dalam sebuah vokal grup, RSD. Namun pada tahun 2001, ternyata Dewi Lestari menunjukkan kemampuannya yang lain dalam dunia menulis.Hasil karyanya berjudul Supernova, menjadi buah bibir masyarakat Indonesia. Supernova seakan berhasil menunjukkan kematangan dirinya dalam menulis.
Supernova adalah perpaduan antara sains dan drama kehidupan yang nyaman untuk dibaca. Semenjak itupun Dewi Lestari seakan menjelma menjadi Dee Lestari. Bukan sebagai seorang penyanyi, tapi seorang penulis yang patut diperhitungkan dalam dunia literasi Indonesia.
Karya-karya
Setelah lahir Supernova, Dee kemudian melanjutkan sekuel dengan karya-karya selanjutnya. Mulai dari Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), dan Gelombang (2014).
Selain karya-karya tersebut, Dee juga menulis karya-karya lain diantaranya berjudul Filosofi Kopi, Perahu Kertas, Madre, dan Aroma Karsa. Karya-karyanya tersebut terbilang sukses karena berhasil mendapat tempat di hati pembaca.
Sempat Dipandang Sebelah Mata
Dee termasuk penulis produktif. Karyanya juga memiliki penggemarnya sendiri. Padahal dulunya sebelum menulis, banyak yang mungkin memandang sebelah mata kepada dirinya. Namun, Dee membuktikan bahwa ia memang memiliki kemampuan dalam membuat karya yang bisa memesona pembaca. Karya pertamanya bahkan ia distribusikan sendiri tanpa bantuan dari penerbit besar.
Terus Berkembang
Dee Lestari yang merupakan sosok perempuan kelahiran Bandung, 20 Januari 1976 ini terus belajar mematangkan kalimat dan melakukan riset mendalam terkait buku-buku yang sudah ia telurkan. Ia juga membuat inovasi baru pada karyanya yang berjudul Aroma Karsa. Ia membuat bentuk cerita bersambung ke dalam versi digital, sehingga pembaca pun dibuat penasaran dengan cerita selanjutnya.
Dee Lestari tak hanya menulis novel, tapi ia pun bergelut menjadi penulis skenario. Ketika salah satu novelnya diangkat ke layar lebar, ia pun ikut terjun dalam pembuatan film tersebut.
Tentu saja tak banyak penulis yang bukunya difilmkan. Namun lagi-lagi Dee Lestari membuktikan bahwa karyanya memang bukan karya sembarangan, sehingga bukunya yang berjudul "Perahu Kertas" diangkat oleh Hanung Bramantyo ke dalam layar lebar.
Penulis Cerdas
".. kendati batas antara kebebasan dan ketakpedulian terkadang saru.. "
Salah satu buku noveletnya berjudul Madre menceritakan tentang kisah yang cukup unik. Pasti banyak yang penasaran dengan maksud judul buku tersebut. Termasuk saya.
Saya pun tak menyangka bahwa Madre itu ternyata adalah sebuah adonan roti. Kendati akhir kisahnya masih mudah untuk ditebak, namun pemilihan ide cerita di buku tersebut menunjukkan bahwa Dee Lestari adalah penulis cerdas yang memiliki banyak ide menarik.
Tentu itu semua tak perlu diragukan, karena memang begitu banyak karyanya yang mampu membius pembaca dengan ide cerita yang tak pasaran. Semoga kita pun bisa belajar dari kisah hidup Dee Lestari dan kelak bisa menjadi sosok penulis hebat yang inspiratif pula.
Sumber Referensi :
Pusat data dan Analisa Tempo.
Posting Komentar untuk "Dee Lestari : Dari Vokalis Menjadi Penulis"
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)