Indahnya Hati yang Bening
Rasa iri ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang sehat untuk jiwa kita. Ilmu psikologi pun ikut mengiyakannya (bisa baca rangkumanku soal itu disini).
Banyak sekali dampak buruk yang ditimbulkan dari rasa iri, misalnya saja kita jadi tidak bersyukur karena terlalu fokus melihat nikmat orang lain. Akibatnya malah kita tidak menyadari bahwa kita pun sebenarnya diberikan banyak kenikmatan, walaupun mungkin dalam bentuk yang berbeda.
Selain itu, kita pun jadi tidak bahagia. Ya bagaimana mungkin bisa bahagia jika kita terlalu sibuk melihat hidup orang lain.
Setiap kali melihat orang mendapatkan kenikmatan, dada pun terasa sempit. Akibatnya apa? Mental kita makin tidak sehat. Kita mungkin akan sering mengeluh dan menggerutu. Wajah jadi cemberut karena sulit untuk tersenyum. Keluarga pun jadi terkena imbasnya.
Kita lalu jadi tidak fokus pada potensi dan kelebihan diri. Sibuk saja meratapi kehidupan sendiri. Seolah-olah kita tak pernah diberi kenikmatan sedikit pun.
Sungguh begitu buruk dampak dari sikap iri dan dengki. Oleh karena itu, adalah sesuatu yang amat mahal jika kita bisa melihat orang yang tak memiliki rasa iri dan dengki di hatinya. Allah pun akan memasukkan orang yang hatinya bersih ke dalam surga. Tapi memangnya ada orang yang demikian? Ada.
Pernahkah mendengar kisah Sahabat Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wassalam? Bahwa ada seorang sahabat yang menjadi penghuni surga karena di dalam hatinya tiada pernah dengki pada nikmat yang diberikan kepada orang lain. Sampai-sampai Abdullah bin Amr berkata, bahwa amalan tersebut adalah sesuatu yang tak mampu dilakukannya.
Menjaga hati untuk tidak iri dan dengki memang tak selalu mudah. Oleh karena itu, betapa besar balasan bagi orang-orang yang mampu melakukannya.
Hati yang bersih atau hati yang bening adalah sebuah amalan yang istimewa. Semoga kita dimudahkan untuk melakukannya.
Aku jadi ingat sebuah cerita yang pernah kubaca dari sebuah akun media sosial yaitu akun dari ustadz Zulfi Akmal. Kurang lebih kisahnya begini.
Ada seseorang yang bening hatinya. Ia melewati sebuah rumah yang bagus, maka ia pun berdoa, semoga Allah memberkahi rumah itu untuk pemiliknya.
Ada seseorang yang bening hatinya, ia melihat nikmat (mobil, usaha yang sukses, istri shalehah, keturunan yang baik) yang diberikan Allah kepada seorang muslim ia pun lalu berdo’a:
"Ya Allah, jadikanlah itu semua dapat membantunya untuk ta’at kepada-Mu dan berkatilah rezekinya itu".
Ada seseorang yang bening hatinya melihat seorang muslim berjalan bersama istrinya. Ia pun berdo’a: "Ya Allah, satukanlah hati mereka berdua dalam keta’atan kepada-Mu".
Ada seseorang lagi berkata. Ketika ia berpapasan dengan orang yang ahli maksiat, ia pun mendo’akannya supaya Allah memberinya hidayah.
Ada pula seorang manusia. Sebelum ia berbaring untuk tidur, ia berdo’a: "Ya Allah, siapa saja yang telah menyakitiku di antara orang muslim sudah aku maafkan. Oleh karena itu ampunilah dia. Sesungguhnya aku amat hina bila seorang muslim diazab gara-gara diriku".
Itulah mereka yang memiliki hati yang bening. Ketika ia melihat nikmat pada orang lain maka ia pun mendoakan kebaikan pada orang tersebut. Ketika ia melihat kesalahan dari orang lain, ia pun mendoakan orang itu mendapatkan hidayah.
Hati yang tidak mengenal iri, dengki, dendam, benci dan permusuhan, maka hidupnya akan bahagia. Tak ada kesempitan di dadanya.
Semoga Allah mengaruniakan hati yang bening pada kita, sehingga kelak menjadi penyebab kita masuk ke surgaNya. Semoga hati ini senantiasa bersih, sehingga selalu dipenuhi doa-doa kebaikan tanpa ada rasa iri dan dengki kepada orang lain.
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama.’” (HR. Muslim)
Posting Komentar untuk "Indahnya Hati yang Bening "
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)